Pemerintah Filipina telah merilis rekaman video yang memperlihatkan pelaut Penjaga Pantai Tiongkok mengacungkan pisau, kapak, dan senjata lainnya, dalam bentrokan dengan kapal Filipina di perairan sengketa LTS.

MANILA - Pelaut Penjaga Pantai Tiongkok mengacungkan pisau, kapak, dan senjata lainnya dalam bentrokan dengan kapal Angkatan Laut Filipina di dekat terumbu karang strategis di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Hal itu terungkap setelah Manila merilis rekaman baru dari bentrokan itu pada Rabu (20/6) malam.

Bentrokan itu terjadi pada Senin (17/6) lalu ketika pasukan Filipina berusaha untuk mengirimkan pasokan ke anggota marinir yang ditempatkan di kapal perang usang yang sengaja dikandaskan di Second Thomas Shoal yang disengketakan pada tahun 1999 untuk menegaskan klaim teritorial Manila.

Bentrokan ini adalah yang terbaru dari serangkaian konfrontasi yang meningkat antara kapal Tiongkok dan Filipina dalam beberapa bulan terakhir ketika Beijing meningkatkan upayanya untuk memaksakan klaimnya atas wilayah yang disengketakan.

Panglima militer Filipina, Jenderal Romeo Brawner, mengatakan awak kapal Filipina yang kalah jumlah tidak bersenjata dan bertempur dengan tangan kosong.

"Seorang pelaut Filipina kehilangan ibu jarinya dalam bentrokan tersebut ketika Penjaga Pantai Tiongkok menyita atau menghancurkan peralatan Filipina termasuk senjata," menurut militer Filipina.

Rekaman baru konfrontasi yang dirilis oleh militer Filipina pada Rabu malam menunjukkan perahu-perahu kecil yang diawaki oleh pelaut Tiongkok berteriak, mengacungkan pisau dan menggunakan tongkat untuk memukul perahu karet ketika sirine berbunyi.

Rekaman bentrokan di Manila sangat berbeda dengan foto yang dirilis oleh media pemerintah Beijing pada Rabu, yang tidak menunjukkan pasukan Tiongkok memegang senjata.

Ketika ditanya tentang video tersebut pada Kamis (20/6), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, mengatakan bahwa pernyataan Manila mengenai bentrokan tersebut adalah tuduhan palsu yang mengacaukan.

Lin dalam pernyataannya pun menyalahkan Filipina atas konfrontasi tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka telah meningkatkan ketegangan dan menuduh Filipina menabrak kapal Tiongkok.

"Kapal-kapal Filipina itu sebenarnya tak semata berusaha menyelundupkan bahan-bahan bangunan, tetapi juga mencoba menyelundupkan peralatan militer," ucap Lin.

Namun dalam klip rekaman yang dibagikan oleh Manila, seorang pelaut Tiongkok yang berdiri di dek salah satu kapal terlihat jelas sedang mengacungkan kapak. Klip rekaman lainnya bahkan menunjukkan seorang pelaut penjaga pantai Tiongkok memukul perahu karet dengan tongkat dan pelaut lainnya terlihat menusuk perahu karet dengan pisau.

"Di tengah konfrontasi yang penuh kekerasan ini, Penjaga Pantai Tiongkok juga menggunakan gas air mata, memperparah kekacauan dan kebingungan, sambil terus membunyikan sirine untuk semakin mengganggu komunikasi," tulis keterangan dalam klip rekaman tersebut.

Situasi Berbahaya

Menanggapi bentrokan terbaru ini, para analis mengatakan Beijing telah meningkatkan konfrontasi dengan Filipina dalam upaya menghalau Filipina keluar dari LTS.

Jay Batongbacal, direktur Institut Urusan Maritim dan Hukum Laut di Manila, mengatakan kepadaAFPbahwa pasukan Tiongkok tampaknya telah siap untuk merebut Sierra Madre, kapal perang usang Filipina yang sengaja dikandaskan di Second Thomas Shoal.

"Pengerahan pasukan mereka saat ini di sekitar Sierra Madre dan kemudian banyak terumbu karang di sekitar gugusan Pulau Kalayaan merupakan indikasi bahwa mereka siap melakukannya," kata dia, merujuk pada wilayah yang diklaim Manila di Kepulauan Spratly.

Sedangkan analis lain mengatakan bentrokan itu telah membawa semakin dekat ke titik di mana Amerika Serikat harus melakukan intervensi militer. AFP/I-1

Baca Juga: